Tuesday, December 15, 2015

Meledak #Tentang Batu 3

Akhirnya batu itu memecahkan salah satu bagian sisinya. Akhirnya semua bisa sedikit demi sedikit melihat apa yang disembunyikannya. Akhirnya para ilmuwan geologpun bisa benar-benar mengklasifikasikan batu tersebut termasuk golongan apa.
Dia telah abai pada konsekuensi jika pecahannya mengenai siapapun yang ada di sekelilingnya. Karena bisa jadi itulah yang terbaik baginya. Bisa jadi sebelumnya dia sedang tidak fokus karena kantuk atau lelah sehingga membuat yang terkena lemparan pecahannya itu menjadi sadar. Atau justru sebaliknya, sebelumnya dia terlalu fokus pada sesuatu dan melupakan keadaan sekitar sehingga ketika terkena pencahannya itu dia menjadi sadar akan kondisi di sekitarnya.
Dia sudah tak lagi mempertimbangkan jika pecahannya akan melukai siapapun yang ada di sekelilingnya. Kalaupun pecahannya melukai manusia, binatang, atau makhluk apapun bahkan benda mati apapun yang ada di kelilingnya, dia sudah menyaksikan sendiri bahwa akan ada yang menolong yang terlukai tersebut meskipun dia sendiri tidak bisa menjamin apakah yang terlukai itu benar-benar tersembuhkan.
Dia tak lagi memikirkan bagaimana jika bongkahan yang terlempar akan menghancurkan siapapun yang ada di sekitarnya. Karena kehancuran tak selalu menyimbolkan keburukan. Bisa jadi setelah kehancuran, memunculkan pembangunan-pembangunan baru yang lebih mengesankan.
Akhirnya batu itu pecah meski baru salah satu bagian saja. Akhirnya batu itu melonggarkan pertahanannya atas pukulan dan benturan yang terus menerus menimpanya.

15-12-2015
di sebuah hutan yang panas 

No comments:

Post a Comment