Friday, November 22, 2013

Keluh Kesah Alam



Sungai-sungai kian beriak
Bukan dari lumpur atau pasir
Tapi manusia yang kian tamak
Meski beberapa merasa getir

Pepohonan terus menerus tumbang
Sedang udara semakin menghitam
Sementara manusia tetap senang
Tak paham bumi mulai mendendam

Akhirnya binatang memilih mati
Daripada hidup tak dimengerti
Maka jangan salahkan bumi
Yang sudah tak tahan menahan emosi

Sayang..
Tak banyak manusia bisa membaca
Sedikit manusia yang bisa merasa
Hidup tak sekedar berfoya-foya
Swakarya,
Ahad, 17 Nopember 2013

Karena Cinta



Sungguh, aku tahu...
Setiap daun yang gugur dari ranting
Setiap batu yang meluncur dari tebing
Bagimu tampak indah

Tapi, aku selalu lalai
Terkagum pada buah yang ranum
Tertantang tuk memanjat sampai puncak
Tak sadar bahwa kau cemburu

Sungguh, aku mengerti
Setiap kata yang terucap
Setiap tindakan ketika bersikap
Bahkan setiap pertimbangan yang tak tersingkap
Semua terekam dalam ingat

Tapi, aku apati
Tak pernah penuhi semua janji
Tak punya malu bertingkah laku
Terburu-buru memutuskan sesuatu
Tak paham kalau kau menunggu

Ternyata cintamu tak berharap balas
Perhatian dan pengertianmu tetap luas
Tak perlu menunggu aku minta maaf
Bahkan jika aku tetap menculas

Masih layakkah aku kau cinta
Pantaskah padamu aku mencinta

Tanpa Makna



Kuraih buah apel dengan melompat
Namun hanya daun dan ulat yang kudapat
Kuambil ancang-ancang untuk menendang bola
Justru hanya embusan angin yang terkena

Aku memprotes pada awan
Yang selalu datang tanpa diundang
Padahal senyum bulan menenangkan
Apalagi gelak tawa para bintang

Banyak orang memimpikan bersantai di taman
Padahal tidak semua pandai bercocok tanam
Mereka juga takut terpeleset ke jurang
Tetapi selalu berjalan di pinggirnya dengan riang

Tidak sedikit pula yang memuji matahari
Yang selalu menyinari tiap hari
Memberikannya untuk bumi

Andai saja semua mengerti
Bahwa semua itu tak punya arti

Sabtu, 27 Juli 2013
19 Ramadhan 1434