Tuesday, March 18, 2014

Bertahan

Bertahan, itulah yang sering kau lakukan..

Saat bergulat, kau tak pernah melawan. Hanya bertahan dari serangan, dan lawanmu pun membutuhkan waktu yang lama sampai akhirnya berhasil menjatuhkan, padahal kau bukan seperti mereka yang sudah berkali-kali ikut latihan dan berpengalaman..
Mereka melihat kau dijatuhkan ke tanah, tapi sebenarnya jatuh tak selamanya berarti kalah, karena kekuatanmu tak pernah dipandang sebelah..

Ketika bermain catur. Kau juga lebih sering bertahan. Membiarkan lawanmu asyik melakukan serangan. Tetapi aku akui kelicikanmu, Sehingga lawanmu yang lengah tak sadar jika bertahanmu sebenarnya menyusun serangan yang mematikan..
Terkadang kau harus rela berkorban. Menyerahkan bidak terbaikmu sebagai pengalih serangan bidak-bidak lain yang siap menerjang, menghabisi bidak terbaik lawanmu atau langsung memojokkan raja lawan..

Atau saat bermain bola, sejak kecil nalurimu menggiring menjadi pemain belakang. Menjadi benteng dari serangan lawan. Dan kaupun terkenal dengan pemain belakang yang handal. Menahan serangan, merebut bola, memotong operan, dan menggagalkan bola masuk gawang..
Beberapa kali kau harus rela menjatuhkan dirimu atau membiarkan benturan kaki dengan lawanmu, untuk merebut bola dan memberikannya pada kawanmu…

Bertahan, itulah yang saat ini kau lakukan. Itulah kemampuanmu yang menjadi kekuatan. Itu yang seharusnya kau sendiri tak boleh meremehkan..
Kehidupan yang kau jalani; politik, finansial, sosial, budaya, pendidikan, masyarakat, organisasi, lingkungan, alam.. semua memberi tekanan, semua melakukan serangan..

Bertahan, lakukanlah jika itu memang caramu menghadapi kehidupan, lakukanlah sambil menyusun strategi menyerang, bangkitlah kembali jika kau jatuh di tengah jalan. Tunggulah sampai tiba saatnya waktu menyerang, menyerang untuk meraih kesuksesan.. sama seperti ketika kau bergulat, bermain catur, atau bermain bola…. :)