Peristiwa
abu Kelud adalah peristiwa keluarnya au dari Gunung Kelud. Beberapa kota di
sekitarnya mendapatkan kiriman abu yang keluar dari gunung tersebut. Kabarnya,
kota yang paling banyak menerima kiriman abu Kelud adalah Kota Yogyakarta. Yang
menjadi pertanyaan adalah apakah peristiwa ini merupakan nikmat atau adzab dari
Allah? Atau sekedar untuk menguji hamba-Nya? Mengapa harus Kota Yogyakarta yang
mendapat kiriman abu paling banyak?
Sungguh,
jawaban dari alasan Kota Yogyakarta mendapat kiriman paling banyak dapat
dijelaskan dengan ilmu pengetahuan. Tentang lokasi berdasarkan letak dan jarak
dari gunung, arah abu yang keluar dari gunung, dan arah angin yang berhembus.
Namun, kita tak akan membahas itu. Kita akan mencoba memformulasikan jawaban
apa maksud peristiwa ini terjajdi di Kota Yogyakarta. Padahal kota-kota
terdekat dan kota tempat gunung itu berdiri bisa dikatakan malah tidak terjadi
apa-apa. Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah bahwa peristiwa ini dapat menjadi
nikmat, ujian, sekaligus adzab bagi warga Yogyakarta.
Nikmat.
Peristiwa ini menjadi momen terpenting bagi beberapa golongan yang pandai
melihat situasi sebagai kesempatan mereka mendapat rizki. Ya, peristiwa ini
menjadi lahan rizki bagi para penjual bagor, cuci motor, sewa genset air, jual
masker, dan hal-hal lain yang berguna untuk membersihkan dan atau menghindar
dari efek abu Kelud. Peristiwa ini merupakan ladang rizki bagi mereka sehingga
mereka mendapatkan keuntungan karenanya.
Ujian.
Peristiwa ini menjadi uji kesabaran bagi warga Yogyakarta. Kondisi biasa yang
sudah menjadi zona nyaman warga Yogyakarta terusik oleh adanya abu kiriman dari
Kelud. Ketidaknyamanan karena adanya abu Kelud ini menguji kesabaran warga
Yogyakarta bagaimana mereka menghadapainya. Dalam kondisi yang tidak nyaman
seperti ini, juga memberikan kesempatan bagi yang berhasil untuk meningkatkan
derajat.
Adzab.
Sebenarnya terlalu jauh jika mengatakan persitiwa ini sebagai adzab. Allah
masih terlalu sayang kepada hamba-Nya sehingga peristiwa ini hanya sebatas
sebagai peringatan bagi hamba-Nya yang melampaui batas. Bagi mereka yang
melakukan kemaksiatan dengan sukarela di tanah Yogyakarta. Lihatlah, tak hanya
Kota Yogyakarta yang diuji dengan abu Kelud. Banyak juga kota-kota lain yang
saat itu mengalami banjir, dan gunung Sinabung yang masih batuk-batuk.
Teras masjid
At-Taqwa Swakarya
Februari 2014
No comments:
Post a Comment