Tuesday, March 15, 2016

Cinta

Cinta
Ah, layakkah ku memanggil cinta?
Aku hanyalah debu di bawah sandal
Sedang sandal tak kau ijinkan bersua
Kau perintahkan agar ia ditinggal

Jangan-jangan cinta ini bertepuk sebelah tangan
Meski ku tahu kau baca sajakku diam diam

Ketika semua orang mencoba menarik perhatian
Berpanas-panasan, berlarian, hingga berdesakan
Seratus kalipun kau minta akan dilakukan
Demi mendapat balasan cinta dan harapan

Tapi tak ada yang akan tahu
Pada siapa mukamu bersemu
Tak terhitung orang yang memperebutkanmu
Kau minta mencium batupun pasti mau

Apa dayalah aku
Belum kuat aku memenuhi permintaanmu
Tentu tak mungkin kau bersemu karena sajakku yang belagu
Apalagi kejantanan dan keperkasaanku
Dengan cinta yang kita lakukan pada malam tertentu
Tapi aku menjadi ragu
Benarkah aku cinta padamu?
Atau hanya karena nafsu?
Aku mendatangimu tak setiap waktu
Hanya untuk berkeluh kesah dan minta pendapatmu
Dan seperti biasa yang selalu kutunggu
Kau memelukku dan meletakkan kepalamu di dadaku

Aku hanya perjaka yang kurang ajar
Hanya mau berduaan denganmu dalam kamar
Melahap habis kenikmatanmu dengan liar
Tapi melupakanmu ketika matahari bersinar

Jika boleh ku meminta
Ijinkanlah aku menghampirimu tiap malam
Ah, tapi aku hanyalah debu di bawah sandal

Sedang kau mau agar sandal dilepas di luar

No comments:

Post a Comment