Thursday, October 9, 2014

Baiknya Sebuah Keburukan Dan Buruknya Sebuah Kebaikan

Apa yang tampak tak selalu memberikan arti sesuai penampakannya. Banyak sekal hal yang tak tampak yang justru memberikan arti yang sebenarnya. Sehingga sering kali kita mendengar apa yang tampak baik tak selamanya baik. Apa yang tampak buruk tak selamanya buruk. Terlebih lagi pada manusia. Manusia memiliki dua kecenderungan baik dan buruk. Dalam perjalanan hidupnya, dapat dipastikan manusia memiliki pengalaman melakukan kebaikan dan keburukan. Manusia memiliki kebiasaan-kebiasaan baik yang sudah dipahami orang lain, ada pula kebiasaan-kebiasaan baik yang hanya dia sendiri (dan Tuhan) yang mengetahuinya. Sementara itu manusia juga memiliki perbuatan buruk yang hanya diketahui oleh dirinya, orang-orang yang bersamanya ketika melakukan perbuatan itu (dan tentu saja oleh Tuhan).
Dinamika kebaikan dan keburukan manusia sungguh sangat kompleks. Setiap hal-hal baik yang pernah dilakukan manusia tentunya akan mendapat balasan juga di dunia dengan kebaikan-kebaikan yang datang pada dirinya. Seringkali manusia tak sadar bahwa kebaikan-kebaikan yang sedang datang pada dirinya merupakan balasan dari kebaikan-kebaikan yang pernah dilakukannya. Atau mungkin kebaikan itu berupa terjaganya rahasia keburukan tentang dirinya. Begitu juga sebaliknya; setiap keburukan yang pernah dilakukan mendapatkan balasan pula berupa keburukan yang menipa dirinya. Meski hanya terjatuh, sariawan, dan hal kecil lainnya. Lagi-lagi manusiapun sering kali tak menyadari bahwa setiap keburukan-keburukan yang sedang menimpa dirinya merupakan balasan dari kesalahan atau keburukan yang dulu pernah dia lakukan. Atau mungkin keburukan itu pada akhirnya memberikan kebaikan yang merupakan balasan dari kebaikan yang pernah dilakukan sekaligus balasan dari kesalahan atau keburukan yang juga pernah dia lakukan. Sungguh kompleks, bukan? Kau akan lebih dapat memahaminya jika kau sesekali menghubungkan sendiri kebaikan dan keburukan yang pernah kau lakukan dengan kebaikan dan keburukan yang baru saja kau dapatkan.
Kekompleksan kebaikan dan keburukan manusia tidak berhenti sampai di situ saja. Karena kebaikan dan keburukan tak selamanya berupa balasan atas apa yang pernah dilakukan. Bisa juga kebaikan dan keburukan itu menjadi sebuah ujian dan cobaan manusia untuk menaikkan derajat mereka di hadapan Tuhan. Jika manusia berhasil melewati ujian dan cobaan tersebut, manusia akan dinaikkan derajatnya. Bisa juga karena kebaikan yang berupa ujian, karena manusia tak berhasil melewatinya dengan baik, manusia dapat menjadi hina baik dihadapan manusia maupun Tuhannya.
Kebaikan dan keburukan yang dihadapi manusiapun dapat merupakan kombinasi antara keduanya. Kebaikan dan keburukan itu menjadi balasan atas apa yang pernah dilakukan sekaligus menjadi cobaan atau ujian agar mereka dapat meningkatkan derajatnya di hadapan Tuhan. Bisa jadi gara-gara keburukanmu kau mendapatkan suatu penyakit, sekaligus karena kebaikanmu, keburukanmu atau aibmu itu tidak tersebar ke semua orang dan tetap tersembunyi dalam memorimu. Maka, cobalah maknai apa yang sedang kau hadapi, apa yang sedang kau jalani. Karena selalu ada makna dalam setiap peristiwa. Dunia ini, dengan segala kejadian dan peristiwa yang terjadi di dalamya, tidak diciptakan secara sia-sia. Meski tak dipungkiri bahwa dunia ini hanya permainan dan senda gurau belaka.

No comments:

Post a Comment