Masih adakah para pejabat
pemerintah yang murni berniat untuk memperbaiki negaranya? Adakah pejabat yang
benar-benar bekerja untuk kesejahteraan rakyatnya? Adakah pejabat yang
melakukan apapun memang sesuai dengan landasan negaranya? Ataukah mereka
bekerja hanya jika ada keuntungan bagi diri mereka? Atau mereka melakukan
sesuatu karena ingin menunjukkan kekuasaannya? Atau mereka melakukan sesuatu
hanya untuk memperbanyak harta dan uangnya?
Masih adakah parpol yang
melakukan pendidikan politik kepada masyarakat? Masih adakah parpol yang
melakukan setiap kegiatannya sesuai dengan tujuan yang mereka buat? Masih adakah
parpol yang memilih orang-orang yang benar-benar berkompeten untuk memimpin? Ataukah
sudah tidak ada lagi parpol yang melakukan pendidikan kepada masyarakat? Atau tujuan
mereka sudah teracuni dengan kepentingan dan uang?
Masih adakah ormas yang benar-benar
melakukan pengabdian kepada masyarakat? Masih adakah ormas yang benar-benar
tulus membantu masyarakat? Ataukah mereka sudah teracuni oleh kepopuleran dan
kegengsian? Atau jangan-jangan program yang dilakukan justru hanyalah kedok
untuk merampas kekayaan masyarakat?
Masih adakah sekolah yang
benar-benar menyelenggaran pendidikan untuk mengembangkan potensi siswa? Masih adakah
sekolah yang benar-benar memperhatikan pekembangan siswa untuk menjadi penerus
bangsa? Atau lembaga pendidikan yang ada justru membuat siswa tak terdidik? Atau
jangan-jangan lembaga pendidikian didirikan justru untuk menipu, juga sebagai
kedok merampas kekayaan masyarakat?
Masih adakah dosen dan
guru yang benar-benar mendidik muridnya? Masih adakah guru atau dosen yang
memperhatikan perkembangan kepribadian muridnya? Masih adakah dosen dan guru
yang benar-benar melakukan penelitian untuk mengembangkan pengetahuan? Atau jangan-jangan
mereka mendidik hanya untuk menggugurkan kewajiban? Atau jangan-jangan mereka
melakukan penelitian hanya karena ada kepentingan? Atau penelitian yang mereka
lakukan hanya untuk mendapatkan uang? Atau yang mereka lakukan hanya untuk
mengejar pangkat tertinggi dan mendapat gaji yang tertinggi?
Masih adakah orangtua
yang peduli terhadap perkembangan anaknya? Masih adalah orangtua yang mendidik
dan menjadikan anaknya sebagai penerus bangsa? Atau jangan-jangan orangtua
menikah hanya untuk nafsu belaka? Atau mereka tak tahu bagaimana cara mendidik
anak? lebih fokus bekerja dan mencari uang tanpa tahu kewajiban sebagai
orangtua? Mengabaikan perkembangan anaknya, bahkan justru menjeremuskan anaknya
kepada hal-hal yang buruk?
Masih adakah siswa dan
mahasiswa yang benar-benar belajar untuk mengembangkan potensinya? Masih adakah
siswa dan mahasiswa yang peduli terhadap masyarakatnya? Masih adakah siswa dan
mahasiswa yang memandang masa depan? Berencana untuk kebaikan bangsa negara? Atau
mereka belajar hanya karena status sosial, atau konformitas? Atau mereka
belajar hanya untuk mendapatkan ijazah yang kemudian hanya sekedat untuk
mendapatkan pekerjaan, mendapatkan uang?
Apakah hidup di dunia ini
hanya benar-benar sekedar mencapai kebahagiaan? Apakah standar kebahagiaan
ditentukan oleh tingginya kekuasaan dan banyaknya kekayaan?
Aku tak peduli bagi
pembaca yang mungkin akan merasa marah karena ini hanya subyektif penulis. Aku tak
peduli bagi para pembaca yang mungkin tidak sadar akan kondisi sekitarnya bahwa
sungguh beraneka ragam manusia yang tinggal di dunia. Aku tak peduli kepada
pembaca yang merasa risih karena beberapa tulisan ini menggambarkan dirinya,
mengungkapkan apa yang selama ini disembunyikannya. Sungguh aku tak peduli pada
mereka. aku hanya peduli pada orang-orang yang masih merasa sendirian, sendiri
memperjuangkan dan terus melakukan nilai-nilai kebaikan dengan cara-cara yang
benar. Meski lingkungan di sekitar tak jarang meremehkan, merendahkan, dan menganggap
itu hal yang sia-sia.
Kawan, janganlah berhenti
untuk peduli. Janganlah berhenti menebar kebaikan dengan cara yang benar. Janganlah
pernah berpikir apa yang kalian lakukan itu sia-sia. Sungguh, akan tiba saatnya
orang-orang terbaik di dunia ini datang. Mereka akan membangkitkan dunia, mereka
akan memperbaiki keboborokan yang terjadi di mana-mana. Sungguh, akan tiba
saatnya kebenaran itu memang benar, kebaikan tak bisa dicampur aduk dengan
keburukan. Yang baik tetaplah baik dan
yang buruk tetaplah buruk. Teruslah peduli, karena sekecil apapun kepedulianmu
akan berdampak baik pada suatu saat nanti, karena saat kau melakukan hal yang
paling baik sekalipun akan selalu ada orang yang menganggapnya sia-sia.
Ruang kecil KMP,
14:02, 20 Mei 2015
No comments:
Post a Comment