saat malam mulai menjelang
dengan bulan dan gugsan bintang
kau selalu datang
menunggu keinginan seseorang
hingga kala malamku yang gelisah
aku datang padamu dengan pasrah
kemudian aku mendesah
dan dirikupun basah
isak tangis tak terhentikan
tersedu dan pilu penuh penyesalan
tak bisa berharap kau memaafkan
pasti akan minta pertanggungjaawaban
aku merasa hina
menjadi tak berharga
dihadapan sang pencipta
tak lebih mulia dari makhluk lainnya
akupun merunduk malu
merasakan sayat sembilu
bisakah kau memaafkanku
meski begitu besar salahku?
No comments:
Post a Comment