Tahukah
kau apa yang terjadi di negeri kita tercinta, Indonesia, ini? Apakah benar
seperti isu-isu yang berkembang bahwa ada penghinaan agama islam? Atau tentang
munculnya kembali kaum komunis untuk menguasai kembali? Tentang uji coba
‘penjajahan’ kembali oleh China untuk menguasai kekayaan Indonesia? Atau justru
malah Arabisasi, apalagi saat Raja Saudi sana sedang ke sini saat ini?
bagaimana dengan sisa-sisa bekas kolonialisme penjajah sebelumnya dulu? Tentang
sumber daya alam negeri kita yang sumber daya manusianya belum bisa
mengelolanya, yang justru dikuasai oleh luar. Tentang dampak karakter yang
belum siap dengan kemerdekaan. Tentang pendidikan. Tentang karakter bangsa.
Atau
masalah-masalah puber para remaja kita. Tentang cinta yang diobral dengan
pasangan-pasangan. Tentang style gaya mode pakaian, make-up, merk
hp yang enak untuk bersosmed ria, mencari mall atau cafe untuk
nongkrong bersama, dilanjutkan dengan selfi bersama kemudian diupload di sosmed
dan seterusnya, dan lainnya. atau itu sebenarnya hanya sebab dari pemerintah
yang fokus membangun ‘pariwisata’ dengan banyak membangun hotel dan apartemen
serta ‘mentertibkan’ segala yang berhubungan dengannya? Sehingga tanpa terasa
hal itu juga berdampak pada mereka yang tidak tahu apa-apa tentang hal itu
semua? Yang mereka tahu adalah bagaimana cara mereka untuk menghadapi dan
bertahan hidup untuk hari esok jika hari itu masih ada. Karena dalam lubuk hati
mereka, mungkin mereka akan lebih bersyukur jika esok tidak perlu ada lagi.
Manakah
yang menjadi sebab dan manakah yang menjadi akibat? Aku mohon, bisakah kau
menjelaskan padaku dengan jelas dan runtut? Bagaimana semua hal ini bisa
terjadi? Apakah semuanya benar-benar berhubungan? Atau ini hanya serba
kebetulan? Sehingga otakku yang terbatas ini tak bisa memahami seperti kalian
yang mungkin dari dulu sudah menyerap informasi tentang itu semua sehingga bisa
memberikan komentar dan kritik sana sini.
Sungguh,
bagiku semua itu abu-abu. Aku tidak mengatakan bahwa itu semua bukan sesuatu
hal yang penting. Justru itu sangat penting. Aku hanya sedikit tidak mengerti,
mengapa kita harus mendiskreditkan kelompok lain? Mengapa kita harus lebih
memilih mengkritik sana sini berkomentar dan menyebarluaskan kebencian di
sosial media? Bagaimana kita harus memilah dan memilih isu dan berita yang
dengan mudahnya tersebar? Benarkah informasi yang kita terima itu valid dan
bisa dipercaya? Informasi manakah yang bisa kita terima dan bisa dijadikan
landasan untuk bertindak? Atau jangan-jangan selama ini tanpa sadar kita
termasuk orang yang terkontaminasi dengan berita-berita palsu yang sudah
disusupi kepentingan sebagian golongan? Jangan-jangan tanpa sadar justru kita
malah menjadikan Indonesia dalam kondisi semakin terpuruk?
Ah,
aku hanya sedikit membayangkan. Meski sebenarnya kita dilarang untuk kebanyakan
menganda-andai. Duhai bayangkan saja jika masing-masing dari kita terus
berkarya dalam hal apapun. Bayangkan saja jika semua siswa-siswi baik dari SD
hingga SMA sungguh-sungguh dalam belajarnya, ikut aktif dalam kegiatan
kemasyarakatannya yang tentu didukung dengan agenda-agenda masyarakat yang
bersifat edukatif sebagai lahan praktek para siswa menerapkan ilmu yang
dipelajarinya di sekolah. Bayangkan saja jika setiap mahasiswa melakukan apa
yang dia bisa dan mengajarkannya kepada masyarakat di sekitarnya. Tidak hanya
sibuk dengan dunianya sendiri. mungkin bisa dilakukan dengan mengajari
anak-anak di sekitarnya, entah mengajari skil-skil tertentu atau sekedar
membantu dan mengajarkan kepada mereka tentang pelajaran atau kesulitan mereka
dalam akademik.
Duhai
bayangkan jika sosial media ktia ini dipenuhi dengan kebaikan-kebaikan, bukan
kata-kata penuh cela dan menghina. Banyak yang melakukan program-program
kebaikan dan menghasilkan sesuatu yang membanggakan, bukan aksi-aksi penuh
kekerasan dan kesombongan. Bayangkan andai kita semua saling mendukung dalam
melakukan setiap tindakan kebaikan, melakukan dengan penuh kasih sayang. Bukan
saling iri dan menyalahkan, tanpa ada rasa saling merugikan atau meremehkan.
Ah,
sayang seribu sayang. kebanyakan dari kita memilih untuk menebar bibit-bibit
kebencian. Sayang seribu sayang kebanyakan dari kita mugnkin sudah terbawa arus
dengan golonga-golongan di luar golongan yang ada. Saling membenci antar satu
sama lain, dan seterusnya.
Kalau
kita mau menyadari, sungguh di luar sana masih banyak yang berjuang melakukan
kebaikan. Konsisten dengan program-program individu dengan nilai segunung
kebaikan, seluas samudera kasih sayang. saya hanya bisa berharap dan yakin bahwa
suatu saat nanti kebaikan ini akan muncul. Akan ada masanya ketika semua
kebaikan yang ada, yang saat ini masih terkubur dengan berbagai kebencian di
permukaan, akan muncul dan mendominasi, mengalahkan keburukan-keburukan yang
sudah terlanjur menjamur.
Kawan,
maukah kau bergabung dengan mereka yang terus berjuang dalam kebaikannya? Atau
maukah kau memunculkan kebaikan yang ada pada dirimu? Sehingga
kebaikan-kebaikan akan terus bermunculan di negeri. Ya, akupun juga akan
berusaha. Akan selalu mencoba untuk melakukan kebaikan yang aku bisa.
Ada
begitu banyak hal yang bisa kita lakukan namun kita malah mengabaikan. Ada
banyak hal yang seharusnya kita abaikan tetapi justru malah sering kita
poikirkan da lakukan. Sehingga semua menjadi abu-abu. Kita tak bisa lagi
memilih dan memilah mana yang sebenarnya harus ktia lakukan atau kita abaikan.
Mari, mari kita ubah mulai dari diri kita sendiri, dari hal yang terkecil
sekalipun.